Sunday, October 25, 2015

CONTOH ASKEP ASMA



 
KATA PENGANTAR

        Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha kuasa karena dengan rahmat dan inayah-nyalah sehingga makalah yang berjudul asma dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
            Tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih  atas semua pihak yang telah membantu baik itu berupa sumbangsih pemikiran , materi maupun tenaga.
            Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini tentunya jauh dari kesempurnan oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah kami berikutnya.
            Semoga makalah kami ini memberikan manfaat bagi para pembaca terutama bagi kami sendiri .








DAFTAR   ISI
Kata pengantar                                    ……………………………………………………
Daftar isi                                             ……………………………………………………

Bab  I :   Konsep Medik
A.      Pengertian                    ……………………………………………………
B.      Etiologi                         ……………………………………………………
C.      Stadium Asma
D.      Manifestasi klinik         ……………………………………………………
E.       Test diagnostic             ……………………………………………………
F.       Therapy                        ……………………………………………………
Bab   II :   Konsep Keperawatan
A.        Pengkajian                   ……………………………………………….........
B.        Diagnoasa keperawatan……………………………………………………
C.        Intervensi                    …………………………………………………….
D.        Evaluasi                       …………………………………………………….
Bab III  :    Penutup
A.      Kesimpulan                 ……………………………………………………..
B.      Saran                           ……………………………………………………..
Daftar Pustaka                                    ……………………………………………………..







BAB  I
KONSEP MEDIK
A.   PENGERTIAN
Asma merupakan penyakit dengan karakteristik meningkatnya  reaksi trakea dan broncus oleh berbagai macam pencetus disertai dengan timbulnya penyempitan saluran napas .

B.   ETIOLOGI
Diduga penyebab asma belum jelas , yang memegang peran utama adalah reaksi berlebihan dari trakea dan bronchus karena adanya hambatan sebagian system adrenergik , kurangnya enzim adeniksiklase dan meningkatnya tonus parasimpatik sehingga terjadi spasme bronchus .faktor lain mencangkup factor genetik, biokimia, saraf otonom ,imunologis, infeksi ,endokrim sikologis dan lingkungan.

C.  STADIUM ASMA
STADIUM    I
Waktu terjadinya edema dinding bronchus ,batuk, paroksismalkarena iritasi dan batuk kering.sputum yang kental dan mengumpul merupakan benda asing yang merangsang batuk.
STADIUM II
Sekresi brochus bertambah banyak dan batuk dengan dahak yang jernih dan berbusa. Pada stadium ini akan mulai merasa sesak napas, berusaha bernapas lebih dalam. Ekspirium memanjang dan terdengar,mengi.Tampak otot napas tambahan turut bekerja terdapat gelisah dan pucat ,sianosis sekitar mulut .toraks membentuk kedepan dan lebih bulat serta bergerak lambat pada pernapasan .

STADIUM III
Obstruksi atas spasme bronkus lebih berat ,aliran udara sangat sedikit sehinga suara nafas hamper tidak terdengar.Stadium ini sangat berbahaya karena sering disangka ada perbaikan ,jaga batuk seperti ditekan .pernapasan dangkal tidak teratur dan frekuensi nafa yang mendadak meninggi.

D. MANIFESTASI  KLINIK
Keluhan :napas berbunyi
·               Sesak .
·               Batuk
Tanda fisik
Keadaan umum : kompos mentis
·               Cemas /gelisah ,panic berkeringat.
·               Nadi meningkat , tekanan darah meningkat .
·               Sianosis .
·               Otot – otot pernapasan Bantu hipertrofi .
·               Frekuensi pernapasan meningkat
·                
E.   TES DIAGNOSTIK
Ø   Laboratorium .
Ø   Eosinofil darah yang meningkat >250 /mm3.
Ø   Analisa gas darah pada status asmatikus.
Ø   Radiologi :tidak adanya tanda – tanda yang has .
Ø   Faal paru :Menurunnya FEEVI.
Ø   Uji kulit :untuk menunjukkan adanya alergi.
Ø   Uji provokasi bronchus :dengan inhalasi histamine ,asetilkolin .alergen.

F.   PENGOBATAN
-          Pengobatan medika mentosa :
§    Bronkodilator.
§    Golongan adrenergic.
§    Golongan methylxanthine.
§    Golongan antikolenergik.
§    Antihistamin
§    Kortikosteroid.
§    Antibiotika.
§    Expektorania’
      -   Diluar serangan                  
§    Disodium chromoglucate.
§    ketotifen.

-   Pengobatan non medikamentosa
Waktu srangan :
·               Pemberian o2.
·               Pemberian cairan.
·               Drainase postural.
·               Menghindari paparan allrergen.
Diluar serangan :
·         Pendidikan .
·         Imuno theapy.
·         Pelayanan atau control emosi.















BAB  II
KONSEP KEPERAWATAN
A.          PENGKAJIAN
Ø   Pernapasan
Napas pendek : Adanya wheezing, adanya retraksi Tachipnea, batuk kering, rongchi,
Ø   Cardiovaskuler
Tachicardi
Ø   Neurologis
Kelelahan, ansietas, sulit tidur.
Ø   Integumen
Cianosis, pucat.
Ø   Psikososial.
Tidak kooperaif selama perawatan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1, Gangguan pertukaran gas b/d konsrtriksi bronkus .
2.kelelahan b/d hipoksia
3.Perubahan ststus nutrisi kurang dari kebutuhan b / d distress GI
Resiko kekurangan cauran tubuh b/d hilangnay cairan melalui sluran pernapasan
5. kurang pengetahuan b/d perawtan rumah (homecare)


INTERVENSI
NDX 1
Kriteria evaluasi
Klien akan menunjukkan perbaikan pertukaran gas ditandai dengan tidak adanya wheezing .
INTERVENSI
RASIONAL
1Dorong klien untuk latihan batuk dan teknik napas dalam setiap 2 jam,instruksi untuk mengambil 3-4 kali napa dalam ,kemudian batukkan dalam posisi duduk.
2.suction jika perlu
3.Lakukan pisioterapi
4.beri posisi high fowler
5.siapkan O2 kalau perlu
1.batuk membantu membersihkan mucus dari parudan napas dalam memperbaiki oksigenas.posisi duduk dapat memudahkan untuk batuk.
2.Membantu mengeluarkan sekretnya karena sekretnya tidak dapat  keluarkan oleh anak sendiri.
3.Membantu mengeluarkan sekresi, meningkatakan ekspansi paru
4. mengembangakn ekspansi paru.
5. memperbaiki oksigen dan mengurangi sekresi.





NDX II
Kelelahan b/d hypoxia
Kriteria evluasi
Klien akan menunjukan penurunan kelelahan ditandai dengan penurunan agitasi, tidak ada gangguan tidur tidak ada tanda-tanda distress pernapasan, peningkatan kemampuan dalam beraktifitas.
INTERVENSI
RASIONAL
  1. Kaji tanda-tanda hypoxia / hipercapnea: kelelahan, gitasi, glnosis, peningkatan HR, peningkatan RR.
  2. baringkan klien dalam posisi supinasi dengan kepala 45.
  3. berikan waktu istirahat dan lingkungan yang tenang.

  1. deteksi dini untuk mencegah hypoxia/hypercapnea mencegah keletihan lebih lanjut
  2. meningkatakan kemampuan ekspansi paru, memperbaiki oksigennasi, menurukan kelelahan.
  3. meningkatakan aktifitas klien, meningkatakan perbaikan pernapasan, menurunakan keletihan.






NDX III
Perubahan status nutrisi (kurang dari kebutuhan)b/d distress GI
 Kriteria evaluasi:
Klien akan menunjukan penurunan distress GI ditandai dengan; penurunan neusia dan Vomiting, adanya perbaikan nutrisi/ intake.
INTERVENSI
RASIONAL
  1. sajikan porsi makanan kecil tapi sering 5-6 kali sehari dengan makanan yang disukainya.
  2. sajiakn makanan halus, rendah lemak, gunakan warna.
  3. hindari makanan yang dapat menyebabkan alergi.
  1. makanan kecil tapi sering menyediakan energi yang dibutuhkan, lambung tidak terlalu penuh, sehingga memberikan kesempatan ntuk penyerapan makanan.
  2. makanan berbumbu dan tidak berlemak dapat meningkatkan distess pada GIsehingga sulit untuk dicerna.
  3. dapat menimbulkan serangan akut pada klien yang sensitive.





NDX IV
Resiko kekurangan cairan tubuh b/d hilangnya cairan melalui saluran penapasan.
Kriteria evaluasi
Klien dapat mempertahankan filtrasi yang adekuat ditandai dengan turgor kulit baikautput 1-2 ml/kg/jam.
INTERVENSI
RASIONAL
  1. Kaji turgor kulit monitor urine output setiap 4jam.
  2. dorong klien untuk minum meminimal 2500 cc/hari
  1. untuk mengetahui tingkat hidrasi dan kebutuhan cairannya.
  2. klien membutuhkan cairan yang cukup untuk mempertahankan hidrai dan keseimbangan asam basa untuk mencegah syok.


NDX V
Kurang pengetahuan b/d perawatan rumah (home care).
Criteria evaluasi
Klien dan orang tua akan menunjukan/memahami tentang instruksi perawatan rumah.
INTERVENSI
RASIONAL
  1. jelaskan fisiologi kondisi klien dan orang tua.
  2. berdasarkan riwayat kesehatan klien, jelaskan tentang factor-faktor yang dapatmenimbulkan serangan allergen, infeksi, latihan, perubahan cuaca dan stress,.
  3. jelakan pada klien dan keluarga tanda dan gejala dari infeksi saluran pernapasan termasuk demam, distress pernapasan , wheezing tachipnea.
  4. jelaskan pada klien dan keluarga tentang pentingnya minum obat/ serta efek samping obat tersebut
  1. dapat mendorong klien dan orng tua untuk bekerja sama selama proses pengobatan.
  2. menurunkan serangan yang akan datang
  3. diteksi dini dan perwatan pada infeksi saluran pernapasan dapat mencegah/ mengurangi distress yang berhubungan dengan serangan asma.
  4. beberapa obat dapat menyebabkan fluktuasi  TD, dan mengontrol serangan asma.

D.   EVALUASI
            Hasil yang diharapkan  
1.      menunjukkan perbaikan pertukaran gas.
2.      menunjukan penurunan kelelahan.
3.      menunjukan penurunan distress GI.
4.      mempertahankan filtrasi yang adekuat.
5.      menunjukan/memahami tentang instruksi perawatan rumah




BAB  III
PENUTUP
  1. Kesimpulan
Asma merupakan penyakit dengan karakteristik meningkatnya  reaksi trakea dan broncus oleh berbagai macam pencetus disertai dengan timbulnya penyempitan saluran napas .
Diduga penyebab asma mencangkup factor genetik, biokimia, saraf otonom ,imunologis, infeksi ,endokrim sikologis dan lingkungan.
Manifestasi klinik  :
·               Sesak .
·               Batuk
Tanda fisik
Keadaan umum : kompos mentis
·               Cemas /gelisah ,panic berkeringat.
·               Nadi meningkat , tekanan darah meningkat .
·               Sianosis .
·               Pengobatan medika mentosa :
§    Bronkodilator.
§    Golongan adrenergic.
§    Golongan methylxanthine.
§    Golongan antikolenergik.
Pengobatan non medikamentosa
Waktu srangan :
·               Pemberian o2.
·               Pemberian cairan.
·               Drainase postural.
·               Menghindari paparan allrergen.
PENGKAJIAN
Ø   Pernapasan
Napas pendek : Adanya wheezing, adanya retraksi Tachipnea, batuk kering, rongchi,
Ø   Cardiovaskuler
Tachicardi
Ø   Neurologis
Kelelahan, ansietas, sulit tidur.
Ø   Integumen
Cianosis, pucat.
Ø   Psikososial.
Tidak kooperaif selama perawatan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1, Gangguan pertukaran gas b/d konsrtriksi bronkus .
2.kelelahan b/d hipoksia
3.Perubahan ststus nutrisi kurang dari kebutuhan b / d distress GI
Resiko kekurangan cauran tubuh b/d hilangnay cairan melalui sluran pernapasan
5. kurang pengetahuan b/d perawtan rumah (homecare)

EVALUASI
            Hasil yang diharapkan  
1.      menunjukkan perbaikan pertukaran gas.
2.      menunjukan penurunan kelelahan.
3.      menunjukan penurunan distress GI.
4.      mempertahankan filtrasi yang adekuat.
5.      menunjukan/memahami tentang instruksi perawatan rumah
B.   Saran
            Sebaiknya  Pembuatan makalah ini waktunya diperpanjang sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini kearah yang lebih baik lagi.














DAFTAR PUSTAKA
           
           

No comments:

Post a Comment