PRE PLANNING
PENYULUHAN DEMAM BERDARAH
DENGUE ( DBD )
I Latar belakang
Demam
berdarah atau dengue hemorrhagic fever (DHF) adalah penyakit demam akut
terutama menyerang pada anak disertai dengan manifestasi perdarahan dan
bertendensi menimbulkan shock yang dapat
menyebabkan kematian . Penyebab penyakit ini adalah virus dengue yang sampai sekarang dikenal ada
4 tipe ( tipe 1, 2, 3, 4 ) yang termasuk dalam group B arthropod borne virus
(arbovirus)
Penyakit Demam
berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan
ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegipty dan Aedes albopictus.Kedua nyamuk ini
terdapat hampir diseluruh pelosok Indonesia.
Hasil pengumpulan data menunjukkan bahwa vektor yang paling banyak adalah nyamuk sebanyak
35,26 % dan kebersihan lingkungan tempat tinggal sebanyak 40 %. Dan dari kondisi di atas potensial menyebabkan terjadinya
penyakit demam berdarah dengue.
Penyuluhan
kesehatan tentang Demam berdarah merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
masyarakat tantang pentingnya
pencegahan dini terhadap penyakit
demam berdarah.
II. TUJUAN.
Tujuan Umum:
Setelah diberikan penyuluhan tentang penyakit demam
berdarah masyarakt dapat memahami tentang penyakit demam berdarah
Tujuan Khusus
Setelah diberikan
penyuluhan tentang Demam berdarah masyarakat diharapkan dapat :
1. Menyebutkan pengertian Demam
berdarah
2. Menyebutkan tanda – tanda demam
berdarah
3. Menyebutkan cara penyebarannya
dan penyebabnya
4. Menjelaskan cara pertolongannya
5. Menjelaskan cara pencegahan
demam berdarah.
III. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan
penyuluhan ini adalah masyarakat Dusun
Bontokanang
IV. STRATEGI PELAKSANAAN
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi
Media : Flip chart, Leafleat
Materi : Terlampir
Waktu dan Tempat :
Hari / tanggal: Kamis / 06 November 2003
Waktu : Pukul 20.30 btawi
Tempat : Masjid Raodatul Iman
Alokasi waktu :
·
Pendahuluan
5 menit
·
Penyampaian
30 menit
·
Penutup
5 menit
V. Evaluasi
Struktur :
·
Pre
planning
·
Undangan
Proses
·
Masyarakat
dapat bekerjasama dengan mahasiswa
·
Peserta
dapat mengerti maksud penyuluhan
·
Peserta
terlibat aktif dalam penyuluhan
·
Peserta
menunjukkan minat terhadap penyuluhan
·
Peserta
memberikan respon verbal dan non verbal terhadap materi yang disampaikan.
Hasil
·
50
% masyarakat yang diundang hadir
·
55%
peserta yang hadir berperan aktif dalam
penyuluhan
Susunan organisasi
Penanggung jawab : Tineke,S.Kep
Pemberi materi : Reytha, S.Kep
Fasilitator :Megawati, S.Kep., Sanghati,
S.Kep., Haerunnisa,S.Kep
Abdul Syukur, S.Kep., Nurlaela, S.Kep., Anwar Hafid, S.Kep
Observer : Ramlah, S.Kep., Herawati, S.Kep,
Perlengkapan :Sri Wahyudiningsih, S.Kep., Reytha
VR, S.Kep
SATUAN
ACARA PENYULUHAN (SAP)
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
Cabang Ilmu : Keperawatan Komunitas
Materi : Demam Berdarah Dengue
Tempat : Masjid Raodatul Iman
Hari/Tanggal : Rabu 06 November 2003
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah
mendapat penyuluhan diharapkan masyarakat akan memahami, mengetahui dan
mengerti tentang Demam Berdarah Dengue (DBD)
Tujuan
Instruksional Khusus
Setelah
mendapatkan penyuluhan diharapkan keluarga dan masyarakat akan :
1. Meningkatkan pengetahuan
keluarga dan masyarakat tentang DBD, mengenaii ( Pengertian, cara penularan,
cirri dan sifat nyamuk aedes aegypti, penanganan dini dan pencegahan)
2. Menyadarkan keluarga pentingnya
kebersihan diri dan prilaku hidup sehat.
3. Mencegah terjadinya kejadian
berulangnya penyakit DBD.
B. Sasaran
Sasaran
dalam kegiatan penyuluhan ini adalah keluarga masyarakat Dususn Bontokanang.
C. Metode
Metode yang digunakan adalah
ceramah dan tanya jawab
D. Sarana/Media
Sarana yang digunakan adalah
leafleat, flip chart,
E. Materi
Terlampir
F. Evaluasi
Pada akhir kegiatan penyuluhan
ini, penyaji memberikan kesempatan bertanya kepada peserta/sasaran dan
diberikan kesempatan untuk mengemukakan hal-hal sehubungan dengan penyalkit
diare, selain itu penyaji memberikan pertanyaan terbuka tentang materi yang
diberikan.
G. Daftar Pustaka
§
Hudak
& Gallo, Keperawatan Kritis Volume II, EGC Penerbit buku Kedokteran,
Jakarta 1996.
§
Suriadi,
SKp, Rita Yuliani, SKp, Buku Pegangan
Praktek Klinik Asuhan Keperawatan Anak
Edisi 1, PT Fajar Interpratama, 2001.
§
Tim
Pengelola UPK Tingkat Pusat, Buku Kader Usaha Perbaikan Gizi Keluarga,
Edisi XVI, 1999
§
Dinas
Kesehatan Prop.Sulsel, Pedoman Penyuluhan Demam Berdarah Dengue (DBD)Bagi
Petugas Puskesmas, 2002
DEMAM BERDARAH DENGUE ( DBD )
I. Pengertian
Demam
berdarah adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dan ditularkan nyamuk Aedes aegipty dan aedes albopictus
dengan gejala utama adalah demam dan
menifestasi perdarahan pada kulit
ataupun pada bagian tubuh lainnya yang
bertendensi menimbulkan renjatan dan
dapat berlanjut dengan kematian.
Penyakit
DBD belum ada obatnya. Pertolongan utama yang dapat dilakukan adalah memeberi
minum sebanyak mungkin atau memberikan infus, dapat juga di berikan obat
penurun panas dan atau kompres dingin.
II. Cara penularan penyakit Demam Berdarah
- Penyakit DBD hanya dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti betina.
- Nyamuk ini mendapat virus dengue sewaktu menggigit/ menghisap darah orang :
- Sakit demam berdarah Dengue (DBD),
- Tidak sakit DBD tetapi didalam darah terdapat virus dengue.
- Virus dengue yang terhisap akan berkembang biak dan menyebar keseluruh tubuh nyamuk aedes aegypti termasuk kelenjar liurnya.
- Bila nyamuk tesebut mrnggigit/menghisap darah orang lain, virus itu akan dipindahkan bersama air liurnya nyamuk.
- Bila orang lain yang ditulari itu tidak memiliki kekebalan, umumnya anak – anak, maka segera akan menderita penyakit Demam berdarah dengue (DBD)
- Nyamuk Aedes Aegypti yang sudah mengandung virus dengue, seumur hidupnya dapat menularkan penyakit DBD kepada orang lain.
III. Daur Hidup Nyamuk Aedes Aegypti
·
Nyamuk
betina meletakkan telurnya di dinding tempat penampungan air atau barang-barang
bekas yang memungkinkan air tergenang sedikit di bawah permukaan
·
Tiap
dua hari nyamuk betina menghisap darah manusia untuk mematangkan telur dalam
tubuh nyamuk
·
Perkembangan
dari telur sampai menjadi nyamuk memerlukanwaktu 7-10 hari.
·
Umur
nyamuk betina bias mencapai 2-3 bulan.
IV. Ciri dan sifat – sifat nyamuk Aedes aegypti
- Badannya kecil dengan berwarna hitam dan belang – belang (loreng) putih
- Berkembang biak di tempat penampungan air dan barang – barang bekas yang yang memungkinkan air tergenang, misalnya bak mandi, WC, tempayan, drum, tempat minum burung, vas bunga, pot tanaman air, kaleng bekas, botol bekas, plastik bekas dll.
- Nyamuk aedes aegypti tidak dapat berkembang biak di selokan / got, kolam yang airnya langsung berhubungan dengan tanah.
- Biasanya menggigit (menghisap darah) pada pagi hari sampai sore hari sekitar pukul 06 – 10 pagi dan pukul 16 – 18 sore
- Mampu terbang sampai sejauh 100 meter
V. Tanda – Tanda Penyakit DBD
- Mendadak panas tinggi selama 2 – 7hari, tampak lemah dan lesu suhu badan Antara 38 C sampai 40 C atau lebih.
- Tampak bintik – bintik merah pada kulit seperti bekas gigitn nyamuk disebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler dikulit. Untuk membedakannya kulit direnggangkan.Bila bintiuk merah itu hilang berarti bukan penyakit DBD.
- Kadang – kadang terjadi perdarahan dihidung (mimisan)
- Mungkin terjadi muntah darah atau berak darah
- Kadang – kadang nyeri ulu hati karena terjadinya perdarahan dilambung.
- Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat.Bila tidak segera ditolong di rumah sakit dalam 2 –3 hari dapat meninggal dunia.
VI. Pertolongan Pertama Penderita DBD
- Beri minum sebanyak – banyaknya ( 2 – 2,5 liter ./ 24 jam) dengan air yang sudah dimasak,susu, sirup dan teh atau air minum lainnya
- Memberikan obat penurun panas.
- Kompres dengan air hangat bila terjadi demam
- Istirahat di tempat tidur
- Bila terdapat tanda–tanda positif DBD segera bawa ke puskesmas, bidan, perawat dll
VII. Pencegahan Deman berdarah Dengue.
Untuk mencegahpenyakit
DBD, nyamuk penularnya harus di berantas karena vaksin pencegahannya belum ada.
Cara yang paling tepat untuk memberntas nyamuk aedes aegepty adalah memberantas
jentik nyamuk dan membersihkan tempat berkembang biaknya atau pemberantasan
sarang nyamuk dengan cara :
- Memelihara lingkungan agar tetap bersih dan cukup sinar matahari
- Melakukan pemberantasan sarang nyamuk yaitu :
- Menguras tempat penampungan air/bak mandi setiap 1 minggu
- Mengubur kaleng – kaleng bekas
- Menutup rapat – rapat tempat penampungan air.
- Membersihkan selokan agar dapat mengalir dengan lancar.
- Tidak membiarkan baju – baju tergantung dan memasang kelambu
- Pemberian bubuk abate pada tempat – tempat penampungan air yang sulit dikuras.
PRE PLANNING KESLING
DUSUN BONTO KANANG
DESA PA’RASANGAN BERU
- Latar belakang.
Sehubungan
dengan POA tanggal oktober 2003, salah
satu upaya kegiatan keperawatan komunitas yang dilakukan oleh mahasiswa PSIKA
TK Universitas Hasanuddin. Berdasarkan pemasalahan yang menjadi proritas pada
preskoring. Dusun Bonto kanang Desa
Pa’rasangan Beru, Kab. Galut, yaitu kesling.
Salah satu
bentuk implementasi kesling adalah penyuluhan tentang kesling yang dirangkai
dengan kegitaan Jum’at bersih.
Mengacu pada
permasalahan diatas maka diharapkan peran aktif masyarakat dalam memjawab dan
mengatasi permasalahan tersebut.
- Tujuan Umum.
Diharapkan warga
masyarakat Dusun Bonto kanang Desa Pa’rasangan BeruKecamatan Galesong Utara
berperan aktif dan menyadari sepenuhnya tentang kseling.
- Tujuan Khusus.
- Masyarakat Dusun Bonto Kanang Desa Pa’rasangan Beru mengertin dengan sepenuhnya tentang pentingnya kesling.
- Masyarakat Dusun Bonto Kanang Desa Pa’rasangan Beru berperan aktif dalam penyuluhan kesling dan pelaksanaan Jum’at bersih.
- Masyarakat Dusun Bonto kanang Desa Pa’rasang Beru dapat mengantisifasi masalah yang terjadi berhubungan dengan kesling.
- Waktu Kegiatan.
Hari/Tanggal :
Jam :
Tempat :
- Strategi.
- Kelompok mempersiapkan meteri penyuluha kesling yang mengacu pada permasalahan yang ada di masyarakat.
- Menghubungi Kepala Desa dan dusun Bonto kanang rencana tempat pentuluhan dan jum’at bersih.
- Sebelum pelaksanaan, mahasiswa mengadakan briafing pada anggota kelompok tentang tugas masing-masing.
- Susunan Acara
- Pembukaan
- Presentase materi (penyuluhan) dan jum’at bersih
- Diskusi
- Penutup.
- Sasaran
- Masyarakat Dusun Bonto kanang
- Masyarakat yang mempunyai masalah kesling.
- Alat Bantu.
- Flpchart.
- Wirolees (pengeras suara).
- Alat kerja bukti.
- Pengorganisasian.
Penanggung jawab :Abdul Syukur Bau, S.Kep
Sekretaris :Haerunnisa,S.Kep
Observer :Anwar Hafid,S.Kep
Tinneke A. Tololiu,S.Kep
Presenter : Sahati,S.Kep
: Herawati,
S.Kep
:
Ramlah,S.Kep
: Sri
Wahyudiningsih,S.Kep
Reytha V.Rondonuwu,S.Kep
Fasilitator : Semua mahasiswa
Perlengkapan : A.Arnoli,S.Kep
Megawati,S.Kep
Nurlaelah,S,Kep
- Evaluasi.
A.
Struktur
-
Disepakati tempat penyuluhan dan jum’at bersih
-
Tersedianya tempat penyuluhan.
-
Mahasiswa melaksanakan tugas sesuai tugas
masing-masing.
B.
Proses
-
Dilaksanakan penyuluhan dan jum’at bersih.
-
Masyarakat terlibat dalam kegiatan penyuluhan dan ju’at
bersih.
-
Penyuluhan/Jum’at bersih dilakukan tepat waktu.
C.
Hasil
-
Tercapainya kegiatan yang selama ini yang dilaksanakan.
-
Tercapai keinginan masyarakat untuk mendapat penyuluhan
kesling.
-
75 % masyarakat hadir.
-
Diketahuinya proses kegiatan yang telaksanakan.
.
PRE PLANNING PENYULUHAN LANSIA
I. Latar belakang.
Penyelenggaraan
upaya kesehatan di Indonesia tercermin dalam pembangunan kesehatan dengan
bertujuan mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk, dalam rangka
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu dari tujuan
nasional.
Proses
manua atau lansia merupakan suatu peristiwa yang diolah setiap individu yang
berusia panjang tanpa kecuali karena lansia merupakan tahap lanjut dan suatu
`kehidupan yang di tandai menurunnya kemampuan tubuh untuk beradaptasi terhadap
stress, baik stress eksternal maupun internal.
Sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi termasuk perkembangan ilmu-ilmu kesehatan
serta peningkatan status gizi masyarakat maka umur harapan hidup meningkat.
Berdasarkan
data yang kami peroleh dengan menggunakan pendataan secara langsung di Dusun
Bonto kanang maka dapatkan bahwa : 59 orang(
%) sedang lansia yang mempunyai keluhan 36 orang ( %), adapun keluhan penyakit yang dirasakan
Antara lain rematik 13 orang( 36,9%), Hipertensi 4 orang (11,11%), TB Paru 1
orang (2,78%), sakit gigi 5 orang (13,8%), Dermatitis 1 orang (2,78%),Batuk 12
orang (33,33%), dan lain-lain.
Mengingat
bahwa banyaknya keluhan yang dirasakan oleh lansia di Dusun Bonto Kanang dan
meningkat perjalan penyaki, serta perawatan bagi golongan ini adalah berbeda
dengan populasi perluh dilakukan.
II. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang masalah – masalah kesehatan
yang dirasakan lansia, diharapkan masyarakat Dusun Bontokanang mampu merawat lansia.
Tujuan khusus
Setelah memperoleh penyuluhan kesehatan tentang proses penuaan dan masalah lansia diharapkan bahwa
lansia/masyarakat mampu:
1. Menyebutkan pengertian proses
lansia
2. Menyebutkan perubahan –
perubahan yang terjadi pada lansia
3. Menyebutkan tugas perkembangan pada lansia
4. Menyebutkan cara mengatasi
perubahan – perubahan
5. Menyebutkan jenis – jenis
penyakit yang terjadi pada lansia
6. Menyebutkan upaya
pencegahan penyakit dan kesehatan usia lanjut.
7. Mampu meningkatkan kesehatan
usia lanjut.
III. SASARAN
Sasaran pada
kegiatan penyuluhan ini adalah para lansia,keluarga lansia dan masyarakat Dusun
Bontokanang.
IV.TRATEGI PELAKSANAAN
☼ Metode :
·
Ceramah
·
Tanya
jawab
·
Diskus
☼ Media
·
Leafleat
·
Flipchart
☼ Waktu dan tempat
·
Hari/tanggal : 13 November 2003
·
Waktu :
Pukul 20.30 btawi
·
Tempat :
Mesjid Raodatul Iman
V. EVALUASI
Struktur
o Pre Planning
o Undangan
Proses
·
Lansia,
keluarga lansia, masyarakat dusun bontokanang
bekerjasama dngan mahasiswa
·
Pada
kegiatan penyuluhan, lansia, kelurga lansia serta masyarakat dusun
bontokanang mengerti tujuan dan
maksud penyuluhan , dan menunjukkan respon non verbal dan verbal terhadap kegiatan
Hasil
o 50% para lansia,keluarga lansia
dan masyarakat hadir.
o 80% peserta yang hadir dapat
berperan aktif.
STRUKTUR
ORGANISASI
Penanggung
jawab : A. Arnoli
Pemberi
materi : Nurlaela
Fasilitator :Sri wahyudingsih.,Reyta
V.Rrondonuwu, Sanghati, Megawati,
Nurlalela, Ttinneke Tololiu
Observer : Herawati
Perlengkapan : Anwar Hafid, Haerumnisa.
No comments:
Post a Comment